Profil PT Waskita Karya

Gambar PT Waskita Karya

Profil Perusahaan / Lembaga - PT. Waskita Karya
Deskripsi Perusahaan / Kelembagaan

Waskita Karya adalah Sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang Jasa Konstruksi. Waskita Karya merupakan perusahaan negara yang berbentuk persero yang didirikan pada januari tahun 1961, perusahaan ini didirikan atas dasar untuk meneruskan perusahaan-perusahaan Belanda yang ada di indoenesia. Waskita karya dibentuk atas dasar peraturan pemerintah NO .62 Tahun 1961 tanggal 29 Mare 1961, nama perusahaan Belanda yang diteruskan operasionalnya adalah NV.Volker Aaneming Maatschappij.Perusahaan ini bergerak dalam bidang usaha industri konstruksi atau lebih tepatnya Penyedia jasa Pelaksanaan Konstruksi.Pada tahun 1973 perusahaan ini berubah bentuk menjadi PT.Waskita Karya, salah satu andil terbesar perusahaan ini adalah ikut mengambil bagian dalam proyek pengairan dan reklamasi pengerukkan area pelabuhan dan irigasi. Catatan sejarah perusahaan yang gemilang adalah pembangunan Bandara Soekarno Hatta dengan penerapan teknologi konstruksi yang canggih.

Didirikan pada tanggal 1 Januari 1961 PT Waskita Karya (Persero) Tbk adalah salah satu perusahaan negara terkemuka di Indonesia yang berperan besar dalam pembangunan infrastruktur. Berasal dari sebuah perusahaan Belanda bernama “Volker Aannemings Maatschappij N.V.”, yang diambil alih berdasarkan Keputusan Pemerintah No. 62/1961, Waskita Karya pada awalnya berpartisipasi dalam pekerjaan proyek terkait air termasuk reklamasi, pengerukan, pelabuhan, dan irigasi.

Sejak 1973, status hukum Waskita Karya berubah menjadi “Persero” PT Waskita Karya dengan panggilan yang lebih akrab “Waskita”. Sejak saat itu perusahaan mulai mengembangkan bisnisnya sebagai kontraktor umum yang terlibat dalam berbagai kegiatan konstruksi yang lebih luas termasuk jalan raya, jembatan, bandara, pabrik pengolah limbah, pabrik semen, dan fasilitas industri lainnya.

Pada tahun 1980, Waskita mulai mengerjakan berbagai proyek yang menggunakan teknologi maju. Pengalihan teknologi dilakukan melalui aliansi bisnis berupa joint operation dan joint venture dengan perusahaan asing terkemuka. Prestasi signifikan dan monumental yang menjadi kebanggaan nasional adalah Bandara Soekarno – Hatta, Cengkareng.

Memasuki tahun 1990 Waskita menyelesaikan berbagai proyek gedung bertingkat dengan reputasi baik seperti BNI City (gedung tertinggi di Indonesia), Gedung Kantor Bank Indonesia, Menara Graha Niaga, Menara Mandiri Plaza, Hotel Shangri-La dan beberapa apartemen bertingkat. Bangunan tersebut berada di Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia.

Waskita telah mencapai performance yang menonjol dalam pembangunan jembatan beton bertulang panjang dengan menggunakan sistem balanced cantilever dan berhasil menyelesaikan tiga jembatan cantilever yaitu jembatan Rajamandala, Jembatan Rantau Berangin, dan Jembatan Barelang IV. Prestasi besar lainnya yang menggunakan teknologi serupa adalah pembangunan jalan layang Pasteur – Cikapayang – Surapati di Bandung, Jawa Barat. Kisah sukses yang sama juga dicapai dalam pembangunan berbagai bendungan utama seperti Pondok, Grokgak, Tilong, Gapit, dan Sumi yang selesai lebih cepat dari jadwal dengan kualitas memuaskan.

Dalam upaya Waskita berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dalam segala aktifitas dan usahanya, maka sejak November 1995 Waskita memperoleh sertifikat ISO 9002:1994 pada bulan November 1995. Diperolehnya sertifikat tersebut menjadi pengakuan internasional yang meyakinkan terhadap Sistem Manajemen Mutu ISO yang diimplementasikan oleh perusahaan dan merupakan titik awal menuju era persaingan global. Pada bulan November 2009 Waskita berhasil memperbarui Sistem Manajemen Mutu dan dapat memperoleh sertifikat ISO 9001:2008. Hal ini membuktikan bahwa Waskita memahami dan selalu berusaha memenuhi kebutuhan spesifik pelanggannya.

Sejarah Perusahaan

Perkembangan lingkungan bisnis dan kemajuan teknologi yang terjadi sangat pesat selama dekade terakhir dan telah menghasilkan persaingan bisnis yang lebih ketat. Kondisi ini membutuhkan banyak kesiapan dari sebuah perusahaan untuk menghindari tersapu akibat perubahan yang terjadi. Sebagai perusahaan yang dinamis, Waskita selalu siap beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya dari waktu ke waktu. Dalam menanggapi perubahan yang terjadi di dunia bisnis saat ini, komitmen kita, “Perubahan menjadi lebih baik“, telah melekat pada diri batin setiap manusia di Waskita.

Kami memahami bahwa perbaikan dan inovasi dalam setiap aspek perusahaan sangat penting. Berbagai upaya saat ini sedang dalam implementasi untuk peningkatan sistem dan peningkatan kompetensi, termasuk:

Organisasi Restrukturisasi

Restrukturisasi adalah salah satu dari tiga tahapan utama (Restrukturisasi – Pembuatan Laba – Privatisasi) dalam strategi pengembangan perusahaan. Implementasi Restrukturisasi mencakup beberapa aspek termasuk Restrukturisasi Organisasi. Organisasi Restrukturisasi memiliki dasar untuk membedakan fungsi pemasaran dan produksi, sehingga masing-masing dapat lebih berkonsentrasi terhadap tugas dan tanggung jawab mereka. Setelah beroperasi selama tiga tahun, struktur baru ini telah terbukti berhasil memperbaiki kinerja perusahaan dalam hal penjualan, keuntungan dan penetrasi pasar.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Dalam menjalankan seluruh kegiatan perusahaan, Waskita selalu menggunakan standar GCG sebagai pedoman dasar yang berfokus pada lima (5) prinsip: transparansi, akuntabilitas, independensi, tanggung jawab dan kewajaran. Pada tahun 2004. Direksi Waskita telah menetapkan panduan GCG yang komprehensif sebagai pedoman bagi seluruh manusia di Waskita dalam menjalankan kegiatan bisnis sehari-hari mereka dengan integritas yang didasarkan pada prinsip-prinsip GCG. Sebagai konsekuensi penerapan GCG, dibentuk Komite Auditor yang dipimpin oleh seorang komisaris independen. Penerapan GCG selalu menjadi dasar dalam setiap diskusi dan proses pengambilan keputusan, di semua tingkat perusahaan.

Indikator kinerja utama

Semua hal terkait KPI yang diidentifikasi di awal tahun dimasukkan dalam target perusahaan yang akan dievaluasi pada akhir tahun. Parameter KPI Key Waskita meliputi: Parameter Operasional (berbobot 50%), Parameter Keuangan (tertimbang 35%) dan Dynamic Parameter (tertimbang 15%). Setiap parameter memiliki nilai sendiri yang akan dipertimbangkan secara tepat berdasarkan bobotnya yang sesuai.

Pengembangan sumber daya manusia

Kebutuhan akan kegiatan proyek dan pengembangan perusahaan selalu menjadi dasar pembuatan atau program yang ditujukan untuk pengembangan sumber daya manusia. Untuk memenuhi persyaratan sumber daya manusia yang profesional, Waskita telah menerapkan program seperti: rekrutmen, pendidikan & pelatihan, sertifikasi profesional, peningkatan kesejahteraan karyawan dan pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM).Sertifikasi Kesehatan & Keselamatan Kerja (OHSAS 18000)

Selain sertifikasi ISO 2001: 2000 sejak tahun 1985, Waskita telah berhasil memperoleh sertifikat keselamatan dan kesehatan kerja yang lain (OHSAS 18001) pada tanggal 20 Juli 2005. Kepatuhan OHSAS ini tidak hanya dituntut oleh pengguna, namun berfungsi sebagai simbol komitmen Waskita. dalam memperbaiki sistem pengelolaannya untuk implementasi lingkungan kerja kesehatan dan keselamatan kerja. Pada tahun 2006, Waskita telah mencapai sertifikasi kesehatan dan keselamatan lainnya dari ISO 14000:2004.

Sistem Pengarsipan Elektronik (EFS)

Implementasi EFS adalah penerapan Sistem Informasi Manajemen Dokumentasi Elektronik Waskita yang akan mengarah pada sistem tanpa kertas. Ini adalah sistem dokumentasi elektronik yang bertujuan untuk mengamankan dan memelihara dokumen perusahaan di server Waskita dan CD cadangan di Kantor Pusat dengan menggunakan Local Area Network (LAN) dan Wide Area Network (WAN). Selain keamanan dan penggunaan ruang penyimpanan untuk arsip, sistem dokumentasi elektronik ini diharapkan dapat memperbaiki sistem korespondensi kami.

Pengadaan Elektronik (E-Procurement)

Tujuan E-Procurement adalah untuk menciptakan proses pengadaan yang lebih cepat, efisien, transparan dan terintegrasi untuk mengurangi biaya operasional, terutama dalam pelaksanaan proyek. Secara umum, E-Procurement diharapkan dapat menghasilkan nilai tambah dan meningkatkan efisiensi terhadap daya saing perusahaan.

Manajemen Risiko

Secara umum, jasa konstruksi merupakan usaha yang melibatkan risiko tinggi. Dengan nilai kontrak yang diselesaikan sebelum proses produksi, perusahaan sering dihadapkan dengan ketidakpastian. Manajemen risiko merupakan bagian dari sistem manajemen Waskita yang dirancang untuk mengantisipasi dan mengendalikan potensi risiko. Praktek Manajemen Risiko mencakup seluruh tingkat perusahaan dari Kantor Pusat ke proyek, dan mencakup keseluruhan fungsi perusahaan seperti pemasaran, penganggaran, produksi, keuangan dan sumber daya manusia.

Sistem peringatan dini

EWS adalah salah satu fungsi pengendalian Proses Bisnis Waskita dan merupakan bagian dari sistem terpadu yang menerapkan Manajemen Risiko. EWS disusun secara menyeluruh dan pada saat yang sama menjalankan sistem kontrol yang ditetapkan dalam peraturan perusahaan. Diharapkan EWS dapat memberikan deteksi dini dan mengidentifikasi kemungkinan upaya antisipasi terhadap penyimpangan yang mungkin terjadi.

Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCFPE)

Penerapan Kriteria Malcolm Baldrige for Performance Excellence (Malcolm Baldrige) telah dilakukan untuk memperkuat daya saing Waskit di lingkungan bisnis yang lebih menantang saat ini. Berbagai upaya sedang dalam proses melalui penggunaan pendekatan terpadu untuk peningkatan kinerja dan manajemen. Tujuan penerapan Malcolm Baldrige adalah untuk memberikan nilai yang terus meningkat kepada pelanggan, meningkatkan efektivitas dan kemampuan organisasi secara keseluruhan dan untuk menciptakan pembelajaran organisasi dan pribadi.

Lokasi: Jl. MT. Haryono, Kota Jakarta Timur, Jakarta, Indonesia
Peta:

Lowongan Kerja dari PT Waskita Karya