Profil PT Mulia Industrindo Tbk (Mulia Industry Group)
Profil Perusahaan / Lembaga: PT Mulia Industrindo Tbk (Mulia Industry Group)
Deskripsi Perusahaan / Kelembagaan:
PT Mulia Industrindo Tbk was established on November 5, 1986 as a trading and manufacturing company. The Company was listed at the Jakarta Stock Exchange on January 17, 1994.
PT Mulia Industrindo Tbk initially had 2 subsidiaries company, PT Muliaglass and PT Muliakeramik Indahraya. In October 2017, PT Mulia Industrindo sold all of its shares in PT Muliakeramik Indahraya to PT Eka Gunatama Mandiri, an affiliated company. This corporate action was undertaken to support the Company’s plan to improve and increase its financial position as a public listed company.
VISI KAMI
Untuk menjadi produsen kaca yang terkemuka di dunia
MISI KAMI
- Memproduksi produk-produk kaca dengan biaya seminimal mungkin.
- Meningkatkan pelayanannya kepada para pelanggan secara berkesinambungan.
- Meningkatkan kualitas dan kemampuannya dalam memproduksi produk-produknya.
KEAHLIAN KAMI
PT Muliaglass
Perusahaan didirikan pada tahun 1989, sebagai produsen produk yang terbuat dari kaca, yaitu kaca lembaran, kemasan kaca, glass block, dan kaca pengaman otomotif.
Semua aktivitas Perusahaan, sejak tahap desain sampai dengan layanan kepada pelanggan, dilaksanakan dan dikendalikan berdasarkan standar yang ditetapkan dalam ISO 9001: 2008 atau 2015, ISO 14001: 2015, dan sertifikasi lain yang diperlukan sesuai jenis produknya. Hal ini untuk memastikan agar Perusahaan dapat selalu menghasilkan produk dan jasa yang prima untuk memenuhi keinginan dan harapan pelanggan.
Float Glass Division
Divisi ini memproduksi kaca lembaran polos dan berwarna (dark grey, dark blue, bronze, euro grey, light green, grey) serta low-e glass dengan ketebalan 2 - 15 milimeter.
Kaca lembaran dijual kepada distributor dan perusahaan pemroses kaca (processor) di dalam dan luar negeri, termasuk beberapa negara di benua Asia, Australia, Eropa, Afrika, dan Amerika.
Penjualan kaca lembaran saat ini sekitar 550.000 ton per tahun.
Glass Container & Glass Block Division
Sejak tahun 1992, divisi ini memproduksi gelas/cangkir dan kemasan kaca transparan dan berwarna (coklat dan hijau) yang digunakan sebagai kemasan makanan (selei/jam), minuman (teh, air, kecap, sirop, minuman energi, minuman bersoda, dll.), dan obat. Jumlah produksi kemasan kaca sekitar 140.000 ton per tahun.
Pelanggan utama kemasan kaca di dalam negeri adalah PT Heinz ABC Indonesia, PT Sinar Sosro, PT Indofood, PT Lassalefood Indonesia (produsen sirup Marjan), PT Tirta Investama (Danone Aqua). Divisi ini juga menjual produknya ke luar negeri termasuk ke Australia (Amcor Glass dan Capi), Filipina (RC Cola, Coca Cola Bottlers, Marigold), Thailand (Bangkok Glass Industry, Thainamthip/Coca Cola Bottler), Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Selandia Baru.
Divisi ini juga memproduksi glass block sekitar 60.000 ton per tahun yang merupakan produk material bangunan yang dapat diaplikasikan pada dinding dan lantai. Pasar glass block yang diutamakan adalah pasar dalam negeri, di mana penjualan glass block di pasar domestik mencapai sekitar 70% dari total penjualan.
Dalam rangka perkembangan teknologi, Glass Container & Glass Block Division menjalin kerja sama dengan Nihon Yamamura Glass (NYG).
Automotive Safety Glass Division
Automotive Safety Glass Division didirikan pada bulan Oktober 1997 dengan kapasitas terpasang kaca pengaman otomotif sebesar 120.000 unit mobil per tahun.
Setiap tahapan proses produksi didukung oleh teknisi yang berkualitas dan berpengalaman, serta menggunakan peralatan dengan sistem terkomputerisasi sehingga dapat meningkatkan akurasi hasil produksi.
Untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan dapat memberikan keselamatan maksimal kepada pengguna, Perusahaan menjalankan proses produksi yang ketat berdasarkan standar ISO: 9001, ISO 14001, dan standar kaca aman bagi kendaraan bermotor (safety glazing for vehicles) yang di antaranya diatur dalam: E/ECE/324 E/ECE/TRANS/505 Peraturan Nomor 43 (Komisi Ekonomi untuk Eropa), ANSI/SAE Z26.1/1996 (American National Standard Institute), JIS R 3211 (Japan Industrial Standard), JASO M501 (Japan Otomotif Standard Organization), dan AS/NZS 2080 (Australia/New Zealand Standard).