Profil Yayasan Basma Aeyla Jaya (Ponpes Basma Darul 'Ilmi Wassa'adah)

Profil Perusahaan / Lembaga - Yayasan Basma Aeyla Jaya (Ponpes Basma Darul 'Ilmi Wassa'adah)
Deskripsi Perusahaan / Kelembagaan

Pondok Pesantren Basma Darul ‘Ilmi Wassa’dah merupakan salah satu bagian dari Yayasan Basma Aeyla Jaya yang berfokus pada sekolah agama Islam, yang bermazhab Al Imam Muhammad Bin Idris Assyafi’i, yang beraqidah Ahlussunnah Wal Jama’ah. Pondok tersebut didirikan pada 15 Agustus 2017/22 Dzulqa’dah 1438 H dilahan seluas kurang lebih 16 Hektar dengan bangunan pertama kali dibangun yaitu masjid yang dikenal dengan nama masjid Al-Fadhl. Kata basma merupakan gabungan dari nama pendiri pondok tersebut yaitu ayahanda H.Bakhtiar Majid dan istri beliau Ibunda Hj.Asmawati. Sedangkan Darul ‘Ilmi Wassa’adah mempunyai arti rumah ilmu dan kebahagiaan. Ayahanda H.Bakhtiar Majid dan Ibunda Hj.Asmawati memiliki enam orang anak, yaitu H.Erwan, SP, M.Agric.Sc, Dr.Hj.Yasni, H.Basri SKM, M.KI, Iptu M.Khomaini, STK, S.I.K, H.Muhammad Fadli dan Hj.Sri Husniati, SE. Keenam anak ayahanda H.Bakhtiar Majid dan ibunda Hj.Asmawati menjadi pimpinan yang sukses di bidangnya masing-masing.

SEJARAH
Pada masa dahulu ayahanda H.Bakhtiar Majid menunaikan haji pada tahun 2005/2006 bersama keluarga, pada saat itu berjumlah 13 orang. Sebelum menuju ke Arafah, seluruh jamaah haji sudah berada di Mekkah. Jamaah haji padat untuk shalat dan thawaf disana. Setelah shalat dzuhur, ayahanda H.Bakhtiar Majid membaca Al-Qur’an. Sementara itu, Masjid sangat padat oleh lautan manusia. Ketika sedang membaca Al-Qur’an, ada yang menepuk pundak ayahanda dari belakang sambil berujar, “Pak haji dirikan Pondok Pesantren!” Kemudian ayahanda menjawab “Insyaallah saya dirikan” jawabnya tanpa melihat ke belakang. Kemudian untuk kedua kalinya, pundak ayahanda H.Bakhtiar Majid ditepuk dari belakang, masih dengan ucapan yang sama, “Pak haji dirikan pondok pesantren!” Ayahanda pun menjawab, “Insyaallah saya dirikan.” Namun, ayahanda masih fokus membaca Al-Qur’an. Ketiga kalinya saat pundak ayahanda H.Bakhtiar Majid ditepuk dari belakang dan mengucapkan hal yang sama. Ayahanda spontan menoleh ke belakang. Dan ternyata tidak ada orang Indonesia di belakang ayahanda. Ayahanda H.Bakhtiar Majid keheranan, pada saat itu ayahanda mulai berfikir. “Ini bagaimana, kok bisa?” Kata ayahanda H.Bakhtiar Majid. Karena tidak mungkin orang Arab yang mengucapkannya, memang pada saat ayahanda menoleh ke belakang hanya ada orang-orang dari luar negeri di belakang ayahanda H.Bakhtiar Majid. Sama sekali tidak ada orang Indonesia. Jika memang itu orang Indonesia atau orang luar negeri yang bisa bahasa Indonesia, rasanya tidak mungkin orang tersebut bisa cepat menghindar.

Situasi pada saat itu sedang sangat ramai dan benar-benar padat. Maka sejak peristiwa itu terjadi, ayahanda H.Bakhtiar Majid mulai berniat serta menabung untuk mendirikan pondok pesantren karena bisyarah yang ia dapatkan di depan Ka’bah di Masjidil Haram tersebut. Ayahanda menabung untuk modal membangun Pondok Pesantren Basma Darul ‘Ilmi Wassa’adah selama lebih kurang 15 tahun hingga saat ini.

Pimpinan dari pondok pesantren Basma Darul ‘Ilmi Wassa’adah adalah putra kandung  dari pendirinya yaitu Tuan Guru H. Muhammad Fadhli. Beliau menyelesaikan studinya di Sekolah Dasar SDN 004 Gelugur di Kecamatan Kepenuhan yang merupakan kampung halaman dimana ia dilahirkan. Kemudian setelah lulus ia melanjutkan pendidikan pada Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di Pondok Pesantren Assiddiqiyyah Jakarta Barat selama 3 tahun. Kemudian melanjutkan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dan perguruan tinggi di Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah di Bangil, Pasuruan Jawa Timur selama 9 tahun. Pada 13 Februari 2018/ 27 Jumadil Awal 1439 Hijriyah, Tuan Guru H. Muhammad Fadhli berangkat ke Makkah  Almukarramah menuntut ilmu pada Abuya Assayyid Ahmad bin Muhammad bin Alawi bin Abbas Almaliki Alhasani. Tuan Guru H.Muhammad Fadhli diberi izin pulang ke tanah air Indonesia oleh Abuya Assayyid Ahmad bin Muhammad Almaliki Alhasani pada bulan Februari 2022 sekaligus untuk pengurusan pondok yang dipimpinnya tersebut. Harapan beliau terhadap pondok pesantren yang dipimpinnya adalah melahirkan atau mencetak generasi yang berprestasi serta berpegang teguh pada Alquran dan Sunnah kemudian mengamalkannya dengan ikhlas.

Pondok pesantren Basma Darul ‘Ilmi Wassa’adah terletak di desa Kepenuhan Barat Mulya, Galian Tanah, Kecamatan Kepenuhan Rokan Hulu Provinsi Riau. Bangunan tersebut dibangun ditanah milik ayahanda H.Bakhtiar Majid dan ibu kandungnya ibunda Hj.Zainab, dengan harapan ayahanda H.Bakhtiar Majid ingin amal jariyah mengalir kepada almarhum ayahandanya Abdul Majid dan almarhumah ibundanya Hj.Zainab. Letak Bangunan Pondok ini persis dipinggir jalan raya dengan lahan yang sangat luas serta bangunan masjid yang megah, bisa dilihat ketika melintasi jalan tersebut. Bangunan masjid Al-Fadhl adalah sebuah karya yang didesain dengan paduan kubah masjid Nabawi yang disesuaikan dengan tanah air Indonesia, khususnya negeri melayu. Santri-santri yang akan menuntut ilmu di Pondok Pesantren tersebut terbuka untuk umum. Karena memang target pondok ini tidak hanya berskala nasional, namun juga berskala internasional.

Pondok Pesantren Basma Darul ‘Ilmi Wassa’adah ini ingin membangun kualitas dari santri ataupun kualitas dari pendidik dengan sangat baik. Adapun target santri pertama di pondok tersebut adalah 200 santri putra dan 200 santri putri hingga total santri keseluruhan perdana adalah 400 santri. Basis akademik pada pondok Basma Darul ‘Ilmi Wassa’adah memiliki tiga metode belajar yaitu: Tahfizhul Quran, Ilmu Agama, dan Ilmu Umum. Ijazah yang diperoleh oleh santri setelah lulus adalah ijazah pondok dan ijazah umum. Adapun tenaga pendidik pondok tersebut dipilih dari guru-guru yang memiliki kualitas yang baik, keikhlasan, kedisiplinan, serta professional dalam mendidik, dan tentunya guru-guru tersebut memiliki sanad keilmuan. Pondok Pesantren Basma Darul ‘Ilmi Wassa’adah akan aktif beroperasi pada tahun ajaran baru 2022 sekaligus peresmian pondok pesantren di tahun 2022 tersebut.