Profil Pesantren Bina Insan Mulia

Gambar Pesantren Bina Insan Mulia

Profil Perusahaan / Lembaga - Pesantren Bina Insan Mulia
Deskripsi Perusahaan / Kelembagaan

Dengan bangunan etnik yang beraneka ragam, area yang luas dan jumlah santri lebih dari 2000, Bina Insan mulia merupakan pesantren berwajah etnik terbesar di Indonesia saat ini, Namun uniknya, meskipun mengedepankan Infrastrukur Etnik yg asri, Pesantren Bina Insan Mulia menerapkan sistem pesantren berbasis sekolah dan program pendidikan yang modern dan kekinian.

Terdapat 3 unit pendidikan di Pesantren Bina Insan Mulia, yaitu: SMP IT, SMK Jurusan Broadcast pertelevisian, teknik komputer Jaringan, Keperawatan serta Madrasah Aliyah Unggulan Bertaraf Internasional. Ketiga unit pendidikan tersebut menerapkan sistem dan program unggulan yang sesuai dengan kebutuhan zaman.

Lahirnya Pondok Pesantren Bina Insan Mulia tal bisa lepas dari keberadaan Pondok Pesantren Al Ikhlas Tegal Koneng yang didirikan oleh almarhum KH. Sirojuddin tahun 1942. Abah Siroj, begitu panggilan akrab beliau, berhijrah dari Pondok Pesantren Bobos ke sebuah perkampungan yang pada saat itu dikenal masyarakat dengan nama Tegal Koneng. Di kampung itulah beliau membeli tanah lalu mendirikan tempat ibadah, rumah, dan tempat pengajian. Seiring dengan waktu dan kiprah beliau di masyarakat, terutama di bidang keagamaan, maka dalam waktu yang tidak begitu lama, Tegal Koneng telah menjadi pusat pendidikan keislaman dan dakwah. Masyarakat kala itu mengenalnya sebagai Pondok Pesantren Tegal Koneng.

Di masa itu, santri datang dari berbagai daerah sekitar, antara lain dari Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan. Uniknya, pada saat itu yang mau menjadi santri bukan hanya anak-anak usia pelajar, tapi juga para lanjut usia. Bahkan pada dua hari khusus, yaitu hari Rabu dan Jumat, diadakan pengajian rutin yang langsung dipimpin Abah Siroj. Ratusan orang dari berbagai daerah sekitar berduyun-duyun mendatangi pengajian ini. Sepeninggal KH. Siroj, pesantren diteruskan oleh putra sulung beliau, yaitu KH. Anas Sirojuddin, alumnus Pondok Pesantren Kempek dan Pondok Pesantren Lasem. Di masa kepemimpinan KH. Anas Sirojuddin, sistem dakwah dan pendidikan di pesantren diperluas dengan mendirikan lembaga formal, antara lain: Madrasah Diniyah dan Madrasah Tsanawiyah, PAUD, dan TK. Semua lembaga tersebut diberi nama Al-Ikhlas.

Atas restu KH. Anas Sirojuddin, pada tahun 2012 , Pondok Pesantren Al-Ikhlas diubah nama dan sistemnya secara total oleh putra bungsunya, yaitu KH. Imam Jazuli, Lc. MA, yang menjadi generasi ketiga dari KH.Sirojuddin. Nama pesantrennya diganti menjadi Pesantren Bina Insan Mulia (Pesantren BIMA) dimana seluruh santri diwajibkan tinggal di asrama agar dapat mengikuti seluruh proses dan aktivitas pendidikan pesantren. Dengan berlangsungnya sistem pendidikan di bawah manajemen Pesantren Bina Insan Mulia, maka perubahan besar telah terjadi. Lembaga pendidikan yang dulunya ada di pesantren Al-Ikhlas seperti Madrasah Diniyah,TK, PAUD, dll diserahkan dan dipindahkan kepada pihak masyarakat sekitar.

Sementara tanah yang sebelumnya digunakan pesantren Al-Ikhlas dibeli oleh KH. Imam Jazuli, Lc.MA, pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia, sekaligus membeli tanah di sekitar untuk perluasan area pesantren, kecuali Masjid dan sedikit pekarangannya karena telah diwakafkan sejak KH. Sirojuddin. Sistem pendidikannya diubah dengan tetap berpegang teguh pada asas untuk melestarikan warisan lama yang masih bagus dan menciptakan inovasi baru yang lebih bagus.

Maka berdirilah SMK Broadcast Pertelevisian berbasis pesantren pada tahun 2012 sebagai SMK berbasis pesantren pertama di Indonesia dan kemudian berdiri SMP – Islam Terpadu berbasis pesantren pada tahun 2013. Dua tahun kemudian pada tahun 2015, SMK membuka jurusan baru yaitu Teknik Komputer Jaringan. Pada tahun 2015 pula terbentuk koperasi pondok pesantren Bina Insan Mulia dengan nama BIMA MART serta pembangunan studio televisi dan stasiun televisi dengan nama BIMA TV. Untuk sementara, jangkauan BIMA TV meliputi Wilayah Tiga Cirebon seperti Cirebon, Indramayu, Kuningan dan Majalengka yang terus akan dilakukan perluasan jangkauan.

Tahun 2016 lalu, Pesantren Bina Insan Mulai membuka MA Unggulan Bina Insan Mulia. Sekolah ini didesain khusus untuk mencetak ulama sekaligus cendekiawan yang kompetitif secara lokal, nasional, dan global. Mereka yang diterima di program MA Unggulan ini adalah siswa-siswi SMP / Tsanawiyah yang secara konsisten menduduki peringkat 1-5 di sekolahnya. Perubahan demi perubahan terus dilakukan, perbaikan demi perbaikan terus ditingkatkan, dan semua itu untuk mewujudkan visi pesantren yang dicita-citakan.*

Visi:
Menjadi lembaga pendidikan yang unggul dalam mencetak kader pemimpin umat dan menjadi pusat ilmu – ilmu ke-Islaman

Misi:

  1. Membentuk generasi yang unggul dengan akhlak, ilmu, dan amal menuju lahirnya khairu ummah.
  2. Mengembangkan berbagai potensi santri melalui proses pendidikan yang terus menerus agar lahir generasi yang sehat jasmani, luhur budi, luas pengetahuan, mandiri, dan berkhidmat pada masyarakat.
  3. Mengajarkan ilmu pengetahuan agama dan umum secara seimbang untuk melahirkan ulama yang sesuai kebutuhan jaman.
  4. Menjalankan pendidikan dan pengajaran ke-Islaman yang berkarakteristik: tawasuth (moderat), tawazun (seimbang), dan taa’dul (tegak membela kebenaran dan keadilan)
  5. Membangun bangsa yang berkepribadian Indonesia, beriman, dan takwa kepada Allah SWT.
Lokasi: Komplek Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Jl. KH. Anas Sirojuddin, Desa Cisaat. Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon
Peta: