Profil Rumah Sakit Islam Namira (Lombok Timur)
Profil Perusahaan / Lembaga - Rumah Sakit Islam Namira (Lombok Timur)
Deskripsi Perusahaan / Kelembagaan
Keberadaan Rumah Sakit Islam Namira bermula dari praktik dokter mandiri pada tahun 2004 oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam, yaitu dr. Hj. Wikan Tyasning, Sp.PD. FINASIM. Hingga pada tahun 2007 mulai didirikan klinik bernama Klinik Rawat Inap Namira yang berdiri di Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 17 Pancor, Lombok Timur.
Di awal berdirinya, Klinik Rawat Inap Namira hanya memiliki 4 buah tempat tidur, IGD, dan laboratorium sederhana. Klinik spesialis sendiri saat itu hanya menerima rujukan perintah rawat inap dari para spesialis yang bekerja sama dengan Klinik Namira.
Bidang spesialistik yang bekerja sama yaitu Penyakit Dalam, Obsgyn (kebidanan dan kandungan), Anak, dan Bedah. Proses operasi pasien Obsgyn pun dilakukan bekerja sama dengan Klinik Bersalin Kuncup Bunga, sedangkan operasi bedah bekerja sama dengan RSUD Dr. R. Soedjono Selong.
Pada tahun 2011, Klinik Namira berkembang menjadi rumah sakit tipe D dengan nama Rumah Sakit Islam Namira. Pelayanan dilakukan dengan adanya 24 buah tempat tidur, serta ditangani oleh tenaga medis yang terdiri dari 5 orang dokter umum dan 19 orang paramedis. Rumah Sakit Islam Namira pun saat itu akhirnya dikukuhkan sebagai salah satu pusat rujukan kesehatan di Kabupaten Lombok Timur.
Dengan status barunya tersebut, Rumah Sakit Islam Namira pun terus berbenah diri memperluas wawasan dan kualitas pelayanan agar dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memasyarakatkan keberadaan Rumah Sakit Islam Namira, program-programnya, serta pembinaan yang telah dan akan dilaksanakan.
Dengan semakin meningkatnya kegiatan dan tuntutan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, maka mulai dirintis pembangunan gedung baru yang berlokasi di belakang gedung lama. Pembangunan dilakukan secara bertahap sejak tahun 2012.
Seiring dengan perkembangannya, melalui pembangunan gedung-gedung baru dan penambahan Sumber Daya Manusia, maka Rumah Sakit Islam Namira pun semakin mengalami perkembangan dan kemajuan. Usaha ini pun terus dilakukan demi memenuhi persyaratan untuk naik kelas menjadi rumah sakit tipe C.
Peningkatan status Klinik Namira menjadi sebuah rumah sakit kemudian diikuti dengan pembentukan struktur organisasi pada tahun 2013. Rumah Sakit Islam Namira dipimpin oleh seorang direktur dan dibantu para pejabat pengelola berdasarkan Surat Keputusan Ketua Pembina Yayasan Rumah Sakit Namira Pancor. Direktur pertama RSI Namira adalah dr. H. Basirun.MMRS.
Di tahun 2016, RSI Namira menjadi rumah sakit terakreditasi Perdana oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Selanjutnya, pada bulan Juli 2017 terjadi pergantian direktur berdasarkan SK Ketua Dewan Pembina Yayasan Rumah Sakit Namira Pancor Nomor 005/SK/YRSNP/VI/2017. Direktur RSI Namira pada periode ini adalah dr. H. Utun Supria,M.Kes.
Saat ini, Rumah Sakit Islam Namira telah berkembang menjadi salah satu Rumah Sakit yang diperhitungkan dengan 97 tempat tidur dan pelayanan oleh 17 Dokter Spesialis di 12 bidang spesialistik. Walaupun hasil visitasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur dan Provinsi Nusa Tenggara Barat pada bulan Juni 2017 Rumah Sakit Islam Namira dianggap belum bisa naik kelas, namun pelayanan dan fasilitas yang ada di RSI Namira sudah sangat kompetitif dibandingkan dengan rumah sakit lain yang ada di Lombok Timur.
Visi RSI Namira
Rumah Sakit Islam Namira mempunyai visi:
“Menjadi Rumah Sakit Syariah pilihan utama masyarakat Lombok Timur dan sekitarnya”
Misi RSI Namira
- Memberikan pelayanan kesehatan perorangan yang paripurna, bermutu, terjangkau dan berorientasi pada keselamatan pasien, serta kepuasan pelanggan.
- Menyelenggarakan pelayanan kesehatan Islami sesuai standar Rumah Sakit Syariah.
- Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Insani yang memiliki integritas, professional, dan berakhlaqul karimah.
- Menciptakan suasana kerja yang kondusif, nyaman, dan produktif.
