Profil Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Gambar Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Profil Perusahaan / Lembaga - Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Deskripsi Perusahaan / Kelembagaan

Sejarah

Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) adalah lembaga pendidikan tinggi swasta yang didirikan oleh kaum awam Katolik dan dikelola oleh Yayasan Slamet Rijadi – Yogyakarta, di bawah lindungan Santo Albertus Magnus. Universitas Atma Jaya Yogyakarta lahir pada tanggal 27 September 1965, dengan tujuan untuk ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan yang berdimensi lokal serta berorientasi global.

Sejak 31 Agustus 1973 Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Cabang Yogyakarta melepaskan diri dari Universitas Katolik Indonesia Atmajaya di Jakarta, dan berdiri sendiri sebagai UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.

Nama Atma Jaya diambil dari Bahasa Sansekerta. Atma berarti jiwa, Jaya berarti unggul. Sehingga, Atma Jaya berarti Jiwa yang Unggul. Cita-cita UAJY sejak semula adalah menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan keunggulan pada bidang akademik dan pendidikan nilai-nilai moral yang tinggi.

Semua program studi S-1 dan S-2 telah terakreditasi BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi).

Tujuan

Menumbuhkembangkan komunitas akademik secara cermat dan kritis dalam rangka membantu melindungi, meningkatkan harkat dan martabat manusia serta warisan budaya melalui pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat dan berbagai pelayanan lain yang diberikan kepada komunitas setempat, nasional, dan internasional dengan semangat pelayanan dalam cahaya kebenaran.

UAJY ke Depan

UAJY akan selalu mengupayakan terciptanya budaya organisasi yang mampu membangun komunitas sumber daya manusia yang memiliki kapabilitas, etos kerja serta komitmen tinggi sesuai dengan visi dan misi universitas, berkaya untuk menghasilkan karya dan alumni yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu juga akan selalu berusaha mewujudkan jejaring kerjasama dengan berbagai pihak di tingkat nasional maupun internasional.

UAJY Sebagai Pilihan

Perkembangan Universitas Atma Jaya Yogyakarta tidak dapat dilepaskan dari perkembangan kota Yogyakarta.

Dengan suasananya yang relatif aman, tenang dan tidak rusuh, Yogyakarta sangat tepat menjadi pilihan para lulusan SMA untuk mencari bekal bagi perkembangan kualitas hidup berikutnya. Apalagi didukung dengan biaya hidup yang relatif  ringan serta sarana penunjang seperti toko buku, perpustakaan umum, transportasi, komunikasi, tempat rekreasi, asrama dan pemondokan, rumah sakit, dll.

Letak UAJY yang cukup strategis memudahkan mahasiswa dalam memenuhi kebutuhannya, selain dalam pergaulan mahasiswa UAJY tidak akan terkucil karena dengan mudah dapat berjumpa dengan rekan-rekan dari Perguruan Tinggi lain dengan berbagai macam latar belakang. Faktor inilah yang dapat menambah wawasan mahasiswa UAJY untuk siap bergelut dalam kehidupan masyarakat yang nyata.

Sebagai perguruan tinggi Katolik, UAJY melakukan proses pendidikan dalam konteks iman Kristiani. Dalam usahanya itu, UAJY selalu mengupayakan tercapainya kualitas akademik yang tinggi (Strive for Academic Excellence), dan keberpihakan pada kaum yang lemah (Option for The Poor), serta menghasilkan lulusan yang memiliki semangat dan keberanian menjadi Men and Women for Others. Selain itu, UAJY akan menjadi perguruan tinggi alternatif pilihan siapa saja karena keunggulan yang dimilikinya dan didukung oleh Sumber Daya Manusia yang memiliki etos, komitmen, dan kapasitas tinggi untuk melaksanakan proses manajemen universitas.

Dengan slogan serviens in lumine veritatis atau melayani dalam cahaya kebenaran, Universitas Atma Jaya Yogyakarta siap membantu mempersiapkan masa depan mahasiswanya!

YOGYAKARTA

Geografis

Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan Propinsi yang mempunyai status sebagai Daerah Istimewa. Status Daerah Istimewa ini berkaitan dengan sejarah terjadinya propinsi ini, pada tahun 1945, sebagai gabungan wilayah Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman, yang menggabungkan diri dengan wilayah Republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, oleh Bung Karno dan Bung Hatta.

Ujung sebelah Utara dari Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan puncak Gunung Merapi yang memiliki ketinggian ± 2920 meter di atas permukaan laut.  Gunung api ini sangat terkenal karena letusannya yang khas, dan oleh para ahli gunung berapi (vulcanolog) internasional sering dikategorikan sejenis dengan gunung api Visuvius di Italia, terutama menyangkut pola letusannya. Sampai saat ini Gunung Merapi tersebut masih sangat aktif. Puncaknya mengepulkan asap, yang merupakan panorama khas yang melatarbelakangi pemandangan Kota Yogyakarta sebelah Utara.

Luas Propinsi Daerah Istimewa lebih kurang 3.186 km2 terbagi menjadi 5 Daerah Tingkat II, yakni : Kota Yogyakarta, yang merupakan Ibu Kota Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo, dan Kabupaten Gunungkidul.

Kota Pelajar

Antara awal tahun 1946 sampai akhir tahun 1949, selama lebih kurang 4 tahun, Yogyakarta menjadi Ibukota Negara RI. Pada masa itu para pimpinan bangsa Indonesia berkumpul di kota perjuangan ini. Seperti layaknya sebuah ibukota, Yogyakarta memikat kedatangan para kaum remaja dari seluruh penjuru tanah air yang ingin berpartisipasi dalam mengisi pembangunan negara ini yang baru saja medeka, namun untuk dapat membangun suatu negara diperlukan tenaga-tenaga ahli, terdidik dan telatih. Itulah yang melatar belakangi pemerintah RI untuk mendirikan sebuah Universitas, yang kita kenal dengan nama Universitas Gadjah Mada, merupakan Universitas Negeri pertama yang lahir pada masa kemerdekaan.

Selanjutnya diikuti dengan berdirinya akademi di bidang kesenian (Akademi Seni Rupa Indonesia dan Akademi Musik Indonesia), serta sekolah tinggi di bidang agama Islam (Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri, yang selanjutnya menjadi UIN Sunan Kalijaga). Pada waktu selanjutnya juga berdiri lembaga-lembaga pendidikan baik negeri maupun swasta di kota Yogyakarta, sehingga hampir tidak ada cabang ilmu pengetahuan yang tidak diajarkan di kota ini. Hal ini menjadikan kota Yogyakarta tumbuh menjadi kota pelajar dan pusat pendidikan. Sarana mobilitas paling populer di kalangan pelajar, mahasiswa, karyawan, pegawai, pedagang dan masyarakat umum adalah sepeda dan sepeda motor, yang merupakan sarana trasportasi yang digunakan baik siang maupun malam hari. Hal ini menjadikan Yogyakarta juga dikenal dengan sebutan kota sepeda.

Pusat Kebudayaan

Pada hakekatnya, seni budaya yang asli dan indah selalu terdapat di lingkunggan kraton dan daerah di sekitarnya. Sebagai bekas suatu kerajaan yang besar, maka Yogyakarta memiliki kesenian dan kebudayaan yang tinggi dan bahkan merupakan pusat sumber seni budaya Jawa. Hal ini dapat kita lihat dari peninggalan seni-budaya yang dapat kita saksikan pada pahatan pada monumen-monumen peninggalan sejarah seperti candi-candi, istana Sultan dan tempat-tempat lain yang masih berkaitan dengan kehidupan istana, dan sebagian dapat disaksikan pada museum-museum budaya.

Kehidupan seni tari dan seni lainnya juga masih berkembang pesat di kota Yogyakarta serta nilai-nilai budaya masyarakat Yogyakarta terungkap pula dalam bentuk arsitektur rumah penduduk, dengan bentuk joglonya yang banyak dikenal di seluruh Indonesia. Andhong antik di Yogyakarta memperkuat kesan bahwa Yogyakarta masih memiliki nilai-nilai tradisional. Seniman terkenal dan seniman besar yang ada di Indonesia saat ini banyak yang dididik dan digembleng di Yogyakarta. Sederetan nama seniman seperti Affandi, Bagong Kusudiharjo, Edi Sunarso, Amri Yahya, Kuswadji Kawindro Susanto dan lain-lain merupakan nama-nama yang ikut memperkuat peranan Yogyakarta sebagai Pusat Kebudayaan.

Daerah Tujuan Wisata

Pada masa sekarang, seluruh predikat Yogyakarta luluh mejadi satu dan berkembang menjadi satu dimensi baru : Yogyakarta Sebagai Daerah Tujuan Wisata. Keramahtamahan yang tulus, khas Yogyakarta, akan menyambut para wisatawan di saat mereka datang, dengan kemesraan yang dalam akan mengiringi, saat mereka meninggalkan Yogyakarta, dengan membawa kenangan manis yang tidak akan mereka lupakan sepanjang masa.

Peranannya sebagai Kota Perjuangan, Daerah Pelajar dan Pusat Pendidikan, serta Daerah Kebudayaan, ditunjang oleh panorama yang indah, telah mengangkat Yogyakarta sebagai daerah yang menarik untuk dikunjungi dan mempesona untuk disaksikan. Yogyakarta juga memiliki berbagai fasilitas dengan kualitas yang memadai yang tersedia dalam jumlah yang cukup, kesemuanya itu akan bisa memperlancar dan memberi kemudahaan bagi para wisatawan yang berkunjung ke kota Jogja. Sarana transportasi, akomodasi dan berbagai sarana penunjang lainnya, seperti santapan makan-minum yang lezat, serta aneka ragam cinderamata, mudah diperoleh di mana-mana.

VISI
Menjadi Komunitas Atma Jaya Yogyakarta yang berjiwa unggul, inklusif, humanis, dan berintegritas serta mampu memberi sumbangan pada kualitas kehidupan yang lebih baik melalui pelayanan dalam cahaya kebenaran.

MISI
Memberikan sumbangan pada peningkatan dan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan ketrampilan profesional yang bermanfaat bagi martabat manusia melalui karya yang unggul dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan semangat pelayanan dalam cahaya kebenaran.

Lokasi: Jl. Babarsari No.44, Janti, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
Peta: